<< BERPERAN AKTIF DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP >>

Jumat, 01 November 2019

Guru SDN Mejayan 01 Kabupaten Madiun Raih JUARA 3 Tingkat Nasional "Nutrition Goes to School Award 2019"


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Southeast Asian Ministers of Education Regional Centre for Food and Nutrition (Seameo Recfon) menggelar kegiatan dan memberikan penghargaan tentang gizi untuk berprestasi.

Kegiatan ini berupaya untuk mendukung para siswa melalui berbagai aktivitas agar terintegrasi dalam mencapai siswa sekolah yang aktif, begizi baik, dan cerdas.

Menurut Direktur SEAMO REFCON, Muchtaruddin Mansyur, kegiatan penghargaan ini dilakukan dan diberikan kepada guru dan sekolah yang telah berupaya mengimplementasikan program "Gizi untuk Prestasi" di setiap sekolahnya.

"Penghargaan ini merupakan bagian dari program sekolah sehat terintegrasi dalam kegiatan edukasi gizi melalui berbagai jenis mata pelajaran, jam pembiasaan, dan kegiatan ekstra dan kokulikuler," ucap Muchtaruddin saat ditemui di kantor kemendikbud, Jakarta, Jumat (1/11).

Selain itu, ia menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 253 guru dari 84 sekolah yang terbagi dalam tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga SMA/SMK sederajat. Diharapkan, setelah acara ini berlangsung, para guru dapat mengimplementasikan di sekolahnya. 

Muchtaruddin juga menuturkan, dalam kegiatan ini, sebanyak tiga kategori penghargaan diberikan yakni dari kategori SD, SMP, dan SMA/SMK yang diseleksi menjadi 30 finalis. Mereka diundang ke Jakarta.

"Para finalis berasal dari 27 kabupaten di 12 provinsi di Indonesia," pungkasnya.

Berikut daftar peraih penghargaaan Gizi Untuk Prestasi : 

Kategori Sekolah Dasar:

Juara 1 SD Negeri Motoboi Kecil

Juara 2 SD Negeri 070974 Gunungsitoli

Juara 3 SD Negeri Mejayan 01 Kabupaten Madiun


Kategori Sekolah Menengah Pertama-Sekolah Menengah Atas:

Juara 1 SMP Negeri Sidoharjo Sragen

Juara 2 SMA Negeri Pati Jawa Tengah

Juara 3 SMP Negeri 7 Bojonegoro


Kategori Sekolah Menengah Kejuruan

Juara 1 SMK Tunas Harapan Pati

Juara 2 SMK Wikrama Bogor

Juara 3 SMK Negeri 5 Banjarmasin

Kamis, 05 September 2019

KARYA AKSI SENI KARAWITAN

SDN Mejayan 01 memiliki Sanggar Karawitan untuk siswa yang di beri nama sanggar “MUDHA TAMA”. Sanggar tersebut di bawah asuhan Bapak Yoni Bharoto. Selain menanamkan rasa cinta terhadap kesenian daerah siswa SDN Mejayan 01 juga di berikan gending yang bertema Lingkungan Hidup. Yakni Gendhing “ASRI SEKOLAHKU”. Gending ini di pakai sebagai gendhing Mars ADIWIYATA berbahasa Jawa yang menjadi kebanggan SDN Mejayan 01. Seluruh siswa di wajibkan untuk menghafal dan mengerti makna yang terkandung dalam gending tersebut.

SISWA SEDANG MENDAUR ULANG MEMBUAT TOPENG


Sampah dimanapun selalu menjadi masalah, namun sampah juga bisa membuat manusia menjadi kreatif. Di SDN Mejayan 01 tak terkecuali. Banyak sekali ditemui kertas bekas print dan juga koran yang sudah tidak di baca lagi menumpuk di ruang Tata Usaha. Namun ada cara yang dilakukan dengan sampah-sampah tersebut yakni dengan mendaur ulang menjadi ketrampilan yang lucu dan menarik. Tim Adiwiyata memberikan bimbingan kepada para siswa untuk mendaur ulang menjadi topeng. Topeng-topeng tersebut di gunakan untuk menghias dinding. Dan bisa bernilai jual jika ditata sedemikian rupa hingga menarik untuk di pajang diperkantoran dan rumah tangga.

KARYA AKSI SISWA MEMBERI NAMA JENIS TANAMAN

Tak Kenal Maka Tak Sayang. Inilah yang di lakukan oleh Tim Adiwiyata SDN Mejayan 01. Kegiatan ADIWIYATA harus berdampak terhadap bertambahnya ilmu pengetahuan bagi siswa. Salah satunya adalah dengan mengenalkan kepada siswa nama-nama tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Dengan melakukan pelabelan nama tanaman yang ada di taman kelas, di taman TOGA di sekeliling lingkungan sekolah maka di harapkan para siswa mengenal nama dan  jenis tanaman. Tidak hanya berhenti sampai disini, diharapkan siswa mampu memanfaatkan tanaman tersebut untuk bermacam-macam kegunaan. Dengan mengenal nama dan jenis tanaman maka akan timbul rasa sayang terhadap tanaman sehingga tidak akan ada penelantaran atau pengrusakan dengan lingkungan diawali dari mencintai Lingkungan Sekolah.